Kafein merupakan bagian atau turunan dari senyawa xantin, kafein memiliki rumus struktur sebagai berikut :
Kafein adalah molekul yang bersifat polar
kafein memiliki struktur dengan beberapa gugus fungsi, yaitu gugus karbonil, gugus amina, amida dan metil. yang menarik perhatian dari kafein ini adalah terdapat cincin imidaole yang berupa siklik lima. pada senyawa xantin, substitusi memiliki hubungan struktur dan fungsi dari senyawa tersebut. dalam senyawa xantin misalnya.
Kafein adalah kristal atau bubuk
putih yang lembut dengan rasa pahit yang sangat kuat ketika dalam bentuk murni.
Tidak berbau karena tidak ada molekul gas yang dilepaskan karena kondisinya
yang padat. Kafein memiliki massa molar 194,19 g / mol. Ini adalah molekul
padat dengan konduktivitas rendah. Kafein larut dalam air karena air dapat
mengikat hidrogen dengan kafein di enam tempat berbeda. Hidrogen molekul air
tertarik pada atom nitrogen dan oksigen yang sangat elektronegatif.
Kafein adalah molekul polar karena perbedaan keelektronegatifan antara ikatan kovalen karbon-oksigen tunggal dan ikatan kovalen karbon nitrogen tunggal. Atom dengan elektronegativitas yang lebih tinggi akan memiliki muatan yang sedikit lebih negatif karena daya tarik lebih banyak elektron, menyebabkan pembagian elektron yang tidak merata. Ini menghasilkan karbon yang bermuatan positif parsial dan oksigen atau nitrogen memiliki muatan negatif parsial. Ditunjukkan pada gambar 2. Geometri molekul caffeine memungkinkannya menjadi polar karena ujung negatif dan positif tidak membatalkan satu sama lain. Panah dalam diagram menunjukkan perbedaan dalam keelektronegatifan. Panah menunjuk ke atom dengan elektronegativitas yang lebih tinggi
Gaya antar molekul
Gaya antarmolekul juga dikenal sebagai gaya van
der Waals terdiri dari ikatan Hidrogen, gaya dispersi London dan gaya
Dipol-dipol. Gaya antarmolekul yang ada dalam kafein adalah gaya dispersi
London dan gaya Dipol-dipol. Gaya dipol-dipol ada di antara ujung positif satu
molekul polar dan ujung negatif dari molekul polar lain. Molekul kafein
memiliki dipol ikatan yang mengukur polaritas ikatan kimia di dalam molekul.
Mereka terjadi setiap kali ada pemisahan muatan positif dan negatif. Dipol
ikatan ini dalam molekul menciptakan dipol molekul keseluruhan; oleh karena itu
molekul memiliki satu ujung negatif dan satu ujung positif. Ditunjukkan pada
Gambar 4. Ujung-ujung bermuatan ini tertarik ke ujung bermuatan berlawanan lainnya
yang menghasilkan gaya antarmolekul yang sangat kuat. Gaya dispersi London ada
karena elektron selalu bergerak, sementara menjadi lebih positif atau negatif.
Gaya London adalah daya tarik langsung elektron dari satu atom ke inti positif
atom sekitarnya lainnya. Gaya antarmolekul yang kuat ini membuatnya sulit untuk
memecah molekul, oleh karena itu dibutuhkan lebih banyak energi yang
menyebabkan titik leleh dan titik didih yang tinggi. Titik lebur 235 derajat
Celcius dan titik didih 178 derajat Celcius.
Gugus Fungsi
Ada dua kelompok fungsional yang ditemukan dalam molekul kafein - amina dan amida. Dalam kafein ada satu kelompok amina tersier - atom nitrogen melekat pada 3 kelompok alkil dan tidak ada atom hidrogen. Gugus fungsional kedua yang ditemukan dalam kafein adalah amida, yang terdiri dari gugus karboksil yang secara langsung melekat pada atom nitrogen. Gambar 5 menunjukkan di mana kelompok-kelompok ini berada dalam molekul kafein. Molekul kafein juga mengandung gugus metil - CH3, gugus karboksil - C = O, gugus alkena - C = C dan juga gugus imina - C = N.
Permasalahan :
1. Menurut anda lebih berbahaya nikotin atau morfin, dan mengapa lebih berbahaya?
2. Bagaimana hubungan antara alkaloid dan asam amino?
3. Bagaimana sifat toksik pada alkaloid diperoleh?
Saya M.Raidil
BalasHapusNim A1C117006
Akan coba menjawab permasalahan yang pertama, menurut saya nikotin lebih berbahaya daripada morphine, Karena nikotin ini akan menimbulkan rasa candu yang lebih besar daripada morphine, tentunya kalo sudah kecanduan maka akan banyak sekali penyakit yang akan ditimbulkan. Terimakasih semoga membantu.
Baiklah disini saya akan menjawab permasalahan dari winda yaitu pada nomor 3
BalasHapusDimana menurut saya alkaloid bersifat toksik itu dikarenakan alkaloid ini lebih sering dijatuhkan dari asam amino oleh karena itu banyak alkaloid yang bersifat racun. Dan karena alkaloid ini memiliki rasa pahit dimana toksik ini sendiri adalah sebuah zat racun yang diperoleh dari sel atau organisme hidup maka dari itu alkaloid bisa dikatakan bersifat toksik.
Semoga membantu
Terima kasih
Saya Siti May Saroh dengan NIM A1C117048 akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2. alkaloud itu biasanya merupakan turunan dari berbagai macam asam amino. seperti asam amino lisin, ornitin, fenilalanin, dan lain sebagainya. yang dimana asam amino ini terdapat dalam tanaman dan disintesis dalam tanaman dengan proses dekarboksilasi sehingga terbentuk amina kemudian diubah lagi menjadi aldehid dibantu amina oksida. semoga membantu :')
BalasHapus