Langsung ke konten utama

Persenyawaan Kimia Organik Heterosiklik


Struktur heterosiklik ditemukan dalam banyak produk alami. Senyawa heterosiklik, khususnya heterosiklik yang mengandung nitrogen, merupakan model  untuk sejumlah produk alami aktif fisiologis. Senyawa heterosiklik diklasifikasikan berdasarkan struktur elektronnya. Heterosiklik jenuh berperilaku seperti turunan asiklik. Kimia heterosiklik berfokus pada turunan tidak jenuh, dan dominan melibatkan cincin beranggota 5 dan 6 yang tifak terstruktur.
Senyawa heterosiklik dapat bermanfaat diklasifikasikan berdasarkan struktur elektroniknya. Heterocycles jenuh berperilaku seperti turunan asiklik. Jadi, piperidine dan tetrahydrofuran adalah amina dan eter konvensional, dengan profil sterik yang dimodifikasi. Oleh karena itu, studi tentang kimia heterosiklik berfokus terutama pada turunan tidak jenuh, dan dominannya pekerjaan dan aplikasi melibatkan cincin beranggota 5- dan 6 yang tidak terstruktur. Termasuk
adalah piridin, tiofena, pirol, dan furan.
Beberapa amina merupakan heterosiklik, yaitu dalam cincinnya terdapat atom yang berbeda-beda (heteroatom), heteroatom yang dimaksud adalah atom lain selain karbon. Heterosiklik merupakan golongan senyawa yang sangat penting dalam kehidupan.  Baik dalam pengobatan dan vitamin, heterosiklik alami merupakan senyawa yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Alkanoid adalah produk alami yang mengantuk satu atau lebih nitrogen heteroatom yang dapat ditemukan pada daun, akar, dan juga biji tumbuhan. Contoh lainnya kafein yang dapat ditemukan pada daun teh dan biji kopi dan nikotin yang ditemukan pada daun tembakau. Morpin merupakan contoh salah satu heterosiklik, dimana morpin lebh kuat 50 kali daripada aspirin sebagai anastesi, namun morpin mempunyai sifat menyebabkan ketergantungan dan mengganggu pernapasan. Sementara itu heroin merupakan senyawa sintesis heterosiklik yang dibuat dari morpin asetat.


Pada teorinya, piridin adalah aromatic, namun pada kenyataannya hal pentingnya dating darii proton NMR. Enam proton pada benzene beresonanso pada 7,27 ppm. Piridin bykan merupakan benzene yang simetris tetapi terdapat tiga jenis resonanso seperti pada gambar. Dari piridin dapat diperoleh tiga jenis heterosiklik yang baru yaitu piridazin, pirimidin, dan pirazin.
dibawah ini merupakan contoh dari manfaat senyawa heterosklik dalam kehidupan manusia baik sebagai obat maupun bagian dari sistem dalam tubuh manusia. 
                                        
permasalahan : 
1. Bagaimana aplikasi senyawa heterosiklik dalam hal ini senyawa heterosiklik quinolin.
2. Bagaimana sifat kimia dari asam amino histidin dalam mekanisme protein.
3. Bagaimana keunikan dari senyawa organik heterosiklik sehingga kebermanfaatannya dalam kehidupan bersifat penting. 

Komentar

  1. Hallo winda!!
    saya Emy Yulia dengan Nim A1C11064, disini saya akan membantu menjawab permasalahan no 3. bagaimana keunikan senyawa heterosiklik ini sehingga penting dalam kehidupan. menurut saya terlepas dari fungsi dan struktur, setiap senyawa karbosiklik dapat diubah menjadi berbagai analog heterosiklik dengan hanya mengganti satu atau lebih atom cincin karbon dengan elemen yang berbeda. sehingga heterosiklik sering dilakukan penelitian di berbagai bidang pada farmasi, obat, analitik, dan kimia organik dari senyawa heterosiklik, dan juga sebagian senyawa heterosiklik ini menyusun senyawa biologis dalam kehidupan kita seperti asam nukleat, vitamin, hormon dan lainnya.
    sekian terimakasih, semoga membantuya....

    BalasHapus
  2. Hay Winda,
    Saya Muhammad Habib dengan NIM A1C117012, disini saya akan menjawab permasalahan nomor 1. aplikasi dari senyawa heterosiklik quinolin antara lain digunakan dalam pembuatan pewarna dan juga sebagai pelarut untuk resin dan terpene. dan digunakan dalam produksi bahan kimia industri khusus lainnya.
    demikian jawaban dari saya, terimakasih...

    BalasHapus
  3. Hay Winda,
    Saya Maratul Hasanati dengan NIM A1C117032, disini saya akan menjawab permasalahan nomor 2.
    Histidin dengan rumus kimia C6H9N3O2 memiliki sifat kimia Rantai samping yang imidazol dan nilai pKa yang relatif netral (yaitu 6,0) yang berarti bahwa perubahan sedikit saja pada pH sel dapat mengubah muatannya, memiliki dua enantiomer histidina yaitu D-histidin dan L-histidin, tetapi yang lebih dominan adalah L-histidin (atau S-histidin) serta memiliki gugus siklik.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konformasi Struktur Persenyawaan Kimia Organik

Stereokimia disebut sebagai ilmu yang mempelajari mengenai penataan atom-atom dalam sebuah molekul yang relatif sama satu dengan yang lainnya dalam ruang 3D dengan kata lain stereokimia adalah kimia dari molekul dalam bentuk tiga dimensi. Ada tiga aspek stereokimia, yaitu : 1. Isomer geometri 2. Konformasi molekul  3. Kiralitas moleku Isomer adalah senyawa dengan rumus molekul sama namun memiliki struktur yang berbeda, atau isomer adalah senyawa yang berbeda tetapi memiliki rumus molekul yang sama. Kedua senyawa tersebut dinyatakan berbeda karena mempunyai sifat fisika dan kimia yang berbeda. Untuk mengubah isomer menjadi isomer lainnya harus melalui pemutusan ikatan. Dimana rintangan energetic untuk mengubah suatu konfigurasi ke keonfigurasi lainnya adalah antara 600-100 Kcal mol -1 . sumber :  http://dl.dokumen.tips.com isomer dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :  sumber : slideshare.com isomer konstitusi  adalah isomer yang mempunyai nama IUPAC yang berbeda d

Prinsip-Pinsip dalam Sintesis Senyawa Organik

Dalam melakukan sintesis senyawa organik dilakukan terlebih dahulu diskoneksi, diskoneksi ini merupakan pemisahan senyawa secara imajiner atau pemecahan molekul menjadi lebih sederhana. diskoneksi merupakan kebalikan dari sintesis, ada beberapa tahap yang harus dilakukan agar diperoleh senyawa yang diinginkan. Pada kasus senyawa kimia yang memiliki ikatan lebih dari satu yang harus di pecah, maka harus dipilih sebagai pertimbangan. 1. Sebisa mungkin pemisahakan atau pemecahan disekitar bagian tengah molekul sehingga akan didapat dua molekul yang sama besar atau simetris. 2. Sebaiknya cabang berupa rantai lurus sehingga gangguan sterik dapat diminimalkan. 3. Pada senyawa aromatik, diskoneksi biasanya dilakukan pada gugus substituennya. 4. Jika terdapat dua gugus fungsi pada senyawa aromatik, dengan gugus fungsi tersebut merupakan gugus fungsi yang berbeda, dapat dilakukan pemotongan berdasarkan reaktivitas relatifnya, gugus deaktivasi menjadi priotitas pertama. Analisis berikutnya

Konsep Teoritis Biomolekul (Gula, Karbohidrat, dan Asam Amino)

Gula Monosakarida memiliki formula molekul yang biasanya merupakan kelipatan dari Glukosa CH2O (C6H12O6) adalah monosakarida yang paling umum. Monosakarida diklasifikasikan berdasarkan Lokasi gugus karbonil (seperti aldosa atau ketosa) dan Jumlah karbon dalam kerangka karbon. Meskipun sering digambarkan sebagai kerangka linear, dalam larutan berair banyak gula yang membentuk cincin. Monosakarida berfungsi sebagai bahan bakar utama untuk sel dan sebagai bahan baku untuk membangun molekul. Karbohidrat adalah senyawa polihidroksida aldehid atau polihidroksida keton, atau senyawa yang apabila di hidrolisa akan menghasilkan kedua senyawa tersebut. Karbohdirat terdapat dalam organisme yang hidup. Sebagai gula, tepung, pati, atau selulosa dalam kayu, kertas, dan katun. Berdasarkan molekul penyusunnya karbohidrat dibagi menjadi tiga yaitu : Monosakarida Karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis lebih lanjut untuk memberikan unit yang lebih sederhana dari polihidroksi aldehida