Pada dasarnya terdapat tiga definisi utama asam dan basa telah mempengaruhi pemikiran ahli kimia. Pada 1884, Svante Arrhenius merumuskan definisi pertama dari ini. Kemudian, pada tahun 1923, secara independen satu sama lain, Johannes N. Brønsted dan Thomas M. Lowry mengembangkan yang kedua. Definisi ketiga tumbuh dari teori ikatan kovalen Gilbert Newton Lewis, yang ia usulkan pada tahun 1916. Definisi pertama, yang diusulkan oleh Svante Arrhenius dalam disertasi doktoralnya, sangat revolusioner sehingga ia hampir ditolak gelar Ph.D. Namun, pada 1903, ia menerima Hadiah Nobel dalam bidang kimia untuk teorinya. Teorinya menyatakan bahwa senyawa ionik stabil yang larut dalam air akan memecah, atau memisahkan, menjadi ion komponennya. Disosiasi ini, atau ionisasi, dari suatu senyawa dalam air, mengarah pada definisi asam dan basa Arrhenius. Asam adalah zat yang, ketika ditambahkan ke air, meningkatkan konsentrasi ion hidronium ,HO 3 + Karena Arrhenius menganggap reaksi asam-basa hanya